Sabtu, 18 Januari 2014

Kesaksian Seni Rupa Lanjar Jiwo oleh : A. Barata/Tembi Rumah Budaya

Solo Art Exhibition Lanjar Jiwo Pameran DIPONEGORO ”

Kesaksian Seni Rupa Lanjar Jiwo

oleh : A. Barata/Tembi Rumah Budaya

Ada beragam persoalan sosial yang diangkat perupa sebagai ekspresi kegelisahan dan keprihatinannya. Masalah yang diangkat biasanya perilaku buruk elite politik (korupsi, kekerasan, dll), kemiskinan, atau kerusakan lingkungan. Karya Lanjar Jiwo pada pameran ini agak berbeda, meski pada akhirnya terkait dengan persoalan-persoalan di atas,

Lanjar memilih persoalan dominasi asing, yang biasa diistilahkan dengan (neo)imperialisme. Isu yang sering dikaitkan dengan peranan sistemik WTO, IMF, World Bank, dan AS. Implisit, jika tidak salah tangkap, Lanjar menempatkan mereka sebagai ancaman, dan menuding mereka sebagai salah satu biang kerok keterpurukan negeri ini. Karenanya karya Lanjar ini lebih kental abstraksinya atas realita saat ini.

Pada kenyataannya, WTO memang lebih merupakan alat negara maju yang membela kepentingan mereka dan merugikan negara-negara Dunia Ketiga. Protes terhadap pertemuan WTO di Bali Desember yang lalu, misalnya, sangat beralasan. Begitu pula IMF yang berperan pada jaman Orde Baru, terutama pasca krisis moneter, dengan resepnya yang kian mengikis kedaulatan bangsa ini, terutama dalam keberdayaan ekonomi. Tak ketinggalan World Bank dengan proyek utangnya yang kian membebani baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sedangkan AS diduga memainkan peran utama di balik semua lembaga ini, selain dengan Washington Consensus-nya.

Dalam beberapa karyanya Lanjar menempatkan secara bipolar tidak berimbangnya kekuatan nasional dan kekuatan asing. Dollar AS menjadi ikon karya Lanjar yang muncul dimana-dimana, termasuk supremasi dollar AS yang menghajar rupiah hingga terkulai.

Kritik Lanjar meski lugas tapi tidak disampaikan dengan berteriak, heroik dan dramatik. Cukup dengan close up badut-badut, yang tertawa, cengengesan maupun “melet”. Mengejek tanpa kekerasan. Ekspresi dan simbol yang memang lebih kena jika melihat karakter neoimperialisme yang lebih “halus” ketimbang imperialisme jaman dulu. Badut domestik pun ditampilkan --boneka yang membisu, bergelimang dollar-- yang agaknya merupakan para komprador. Secara konseptual Lanjar menunjukkan realita tentang kekalahan bangsa ini

Terkait dengan Diponegoro, saya kira adalah kerinduan Lanjar pada semangat juang untuk mempertahankan kedaulatan dan kepemilikan atas penjarahan dan penjajahan asing. Perang Diponegoro yang dimulai dari kawasan kecil Tegalrejo lantas meluas dan berkepanjangan serta memperoleh dukungan yang terus membengkak menjadi Perang Jawa yang berlangsung selama lima tahun. Bagaimana jika Diponegoro tidak ditahan oleh Belanda secara licik pada perundingan Maret 1930? Mungkin pada akhirnya Diponegoro tetap kalah. Tapi setidaknya kita berhak optimis. Diponegoro bukan raja dan tidak didukung raja tapi berhasil membangun kekuatan rakyat. Atau di belahan dunia lain, kita bisa melihat contoh keberhasilan Presiden Venezuela Hugo Chavez dalam upaya membangun kekuatan ekonomi domestik yang lebih mandiri, termasuk kebijakan migasnya.

Selanjutnya, kembali ke karya seni rupa Lanjar Jiwo, bisa dikutip pesan Amrus Natalsya kepada Semsar Siahaan, “Segi artistik akan terproses sambil jalan. Di Bumi Tarung dulu, dari segi artistik juga berproses secara kreatif yang memakan waktu berjangka panjang. Dalam menerapkan garis “Dua Tinggi” (tinggi mutu tinggi ideologi dan tinggi mutu artistik) menemui kesulitan yang tidak gampang diatasi. Satu-satunya jalan yang harus ditempuh adalah terus menerus melakukan pencarian (eksplorasi) lewat proses kreatif itu sendiri…”

Patut dipuji pilihan Lanjar di luar mainstream jagad seni rupa. Jujur pada rasa dan pikirannya. Pada perkembangannya, mungkin Lanjar antara lain dapat memperluas elemen-elemen pada tema yang diangkat sehingga lebih komprehensif. Begitu pula memperkaya tampilannya untuk meminimalisir kemonotonan. Salam apresiasi bagi Lanjar Jiwo, selamat berpameran!






Sabtu, 05 Januari 2013

Bibiograpy Pelukis :Lanjar Jiwo (pelukis) 2011

 Bibiograpy Pelukis :Lanjar Jiwo (pelukis) 2011


Bibiograpy Pelukis :
Lanjar Jiwo  

 lahir  diyogyakarta  25 mei 1975

-  1992 SMR Surakarta
 -  1993 SMM Yogyakarta
  -  1996 ISI Yogyakarta  

 

  Pengalaman Pameran :
1995  : - Exhibition of Hajj development, Boyolali Central Java
1998 :  -Exhibition of paintings Melia Purosani, Yogyakarta.
             - Exhibition of Sculpture together with Usep Jepara, Central Java.
1999  : - Painting Exhibition Hotel Novotel Yogyakarta
            -Painting Exhibition Hotel Grand  Hyyat, Yogyakarta
2000 : - Exhibition of Paintings Sanggar Bathok, Prambanan, Yogyakarta.
             -Exhibition of Paintings Together, Hotel ibis, Yogyakarta
            -Painting workshops-Exhibition sanggar Edelweis  Yogyakarta
           -Painting Exhibition Hotel melia   Purosani, Yogyakarta
2001 :     - "Penghapusan Rasialisme Wujudkan  Bangsa Beradab " Campus of University of
                  Muhammadiyah Solo In Central Java
              - Comics Kampung 'Comics Underground' Yogyakarta
              - “Arus Balik Kebudayaan # 1 Taman  Budaya Yogyakarta
             - "”Tolak Penindasan Baru” ."Depan Gedung Agung Malioboro.Yogyakarta
2002 : - ” Gelar Seni Dan Budaya Bersih Desa”  Yogyakarta.
            - "Art Appreciation and Culture" Campus National University, Jakarta
            - Gelar seni dan Budaya Kampung Melayu,Jakarta
           - "semalam Bersama Indonesia" sawah Lor Nitipuran, Yogyakarta
           - "Lumpuk-Lumpuk Rereged" Sanggar Sampah.Delanggu
           - " Arus Balik Kebudayaan # 2". Gedung  Societet Militery.Yogyakarta.
         - Working Group Art Exhibition "Salam" Dies Natalis campus University of Yogyakarta
              Proclamation.
       - Working Group Art Exhibition "Work Progress ", Campus Sanata
          Darma. Yogyakarta.
        - "Sama-Sama" Sanggar Belajar Bersama Yogyakarta
          - "POSONAN" Sanggar Sutho.Kandang Menjangan, Yogyakarta
          - "New Years Eve" Balung panggang, Gresik . East Java
2003  : - 'Hujan - Hujanan' Auditorium University  Atmajaya. Yogyakarta.
            - "Sama-Sama". Sanggar Belajar Bersama Yogyakarta.
            - Exhibition of Art and Surgery book  "West Papua mengugat ". Dormitory
              Kamasan, Yogyakarta.
2004 : - "Awas Militarisme memberangus karyamu "LBH Jakarta office.Jakarta
            - "International Women's Day 'Taman Budaya Yogyakarta
            - "EksJoger" Expression Paging Corner  Atma Jaya University. Yogyakarta
2005:  - Drawing "poros pembebasan". Rahayu Art spot. Yogyakarta.
            - Pengajian "Art and culture # 1" campus  Universitas Gajah Mada philosophy
                 Yogyakarta
            - Pengajian "Art and Culture # 2". Universitas Atma Jaya Yogyakarta
2006 : - "Network Working People's Culture / JAKER". Court of TIM (Taman Ismail
                        Marzuki) Jakarta.
         - "Pengadilan Rakyat ". Gallery ISI (Institut Seni Indonesia) Yogyakarta.
        - "Art For Jogja", Taman Budaya Yogyakarta.
         - "Malam Tahun Baru ",  Kenjeran, Surabaya.East Java
2007 : - Art Exhibition out door "Motif" Ayawasi, Maybrat. Papua
               - Sculpture exhibition along tribal Karon  Ayawasi inland, Papua
2008 : - Exhibition of Fine Arts and Books "Human Rights Day
               The World ". Sorong. Papua
2009 : - Exhibition of the County development
                 Raja Ampat. Papua
           - "Lukisan Ludah Pinang" house culture Tembi. Yogyakarta
          - Painting Saliva Pinang Home Office  Regent West RajaAmpat.Papua
2010 : - Drawing exhibition " Suara Kaum Tak Bersuara ", comen comunity Sorong,Papua
           - Exhibition of Paintings Saliva Pinang 'saliva, saliva Saliva
            Pinang "Collaboration with ThoncyKrey Ssn (Alm), Festival Bahari, Raja Ampat. West
                  Papua
2011: - "Mangkubumen Art Party # 1" Ward  Mangkubumen Widya
               Mataram University. Yogyakarta
           - "Guyup Rukun" Tembi House Budaya.Yogyakarta
          -  Night of Peace For the Moluccas Maluku Maluku Manise Love Peace. Responding to
             the  riots embarrassment of 11 September 2011,Nol kilo meter
              Malioboro.Yogyakarta
           - Exhibition of Sculpture "Sekarat". Taman Budaya Yogyakarta
          - "Drawing Revolution" daging tumbuh  Art Shop / FFR. Yogyakarta
          - Catalog Gallery Yogyakarta Sentika'e
          - "Pahlawanku hari ini " Hysteria 29 Semarang .central Java
          - Mail Art "Brain Cell -807" with artist Ryosuke Cohen (Japan)
          - "Kampung Halaman " Hall Sriwijaya Alternative Art Space.Yogyakarta.
          - Drawing Together Performance Art Collosal " Bung ayo Bung Gerilya kembali ".
                  Babarsari.Yogyakarta
           - Migmagz # 4 'Hujan'Karamba art
            - "Kaleidoscope Indonesia 2011". Tri Tunggal House Culture .Yogyakarta
2012 :  - "Tattoo For All" gerobak A(r) T kost bendan ngisor 29.Semarang.Jawa
            -  Art Draw Lorong Panggung # 6 " Romantic Revolutionary "Yogyakarta
           - " Melintasi Batas " Gallery Cipta 2 TIM (Taman Ismail Marzuki.Jakarta
           - "Diantara dua Ruang " POS ASDRAFI.Yogyakarta
            - Apeman Festival Malioboro # 3.gedung  Disparda Malioboro.Yogyakarta
            -  "Betle Nut Painting "Papuan voices.Goethe Institute Jakarta
             - "Karya untuk Kawan # 4 " Gallery Nasional Jakarta
            - “ Sumpah Pemuda ” . Jogja National Musium .Yogyakarta .Indonesia
           -  ” Panggung Rakyat ” Kampus UIN  Sunan Kalijaga Yogyakarta
          - “ Spelling M-O-T-H-E-R ” Gallery Rumah seni Atap Langit,  Borobudur . Magelang

Aktifitas Berkesenian Lainnya  :
* Installation art
Tunggal :
2001 : - "Ritus doa bumi" Community Art Hometown / K3h. Yogyakarta
2005: - "Save the Forest" title studio art and culture Bodronoyo.Kulon Progo
2010: - "Air seni " halaman kantor belantara Papua Sorong. Papua

Bersama  :
2009: - "keranjang sampah ". Festival mata air .Salatiga.Jawa.
           - "merdeka atau mati " nol kilo meter, Malioboro, Yogyakarta
2010: - Apeman Malioboro Festival Yogyakarta
* Mural
2005: - "Perkuat Persatuan Rakyat" Kampung Nitipuran, yogyakarta.
2008 : - "Siwai" Sanggar Siwai art gallery, Sorong, Papua
            - Mural Sanggar seni budaya Koranu Fyak, Sawinggray, Raja Ampat. Papua
2009: - "hari-hari esok adalah milik kita " Sorong. Papua
2010 : - "Berkat Tuhan" West Sorong.Papua
           - "Togel" With Edo Bobo,  Sorong, Papua
2011 : - "Art For the People". Universitas pembangunan nasional. Yogyakarta
2012 : - 'ArtFun # 1 kahyangan, Kulon Progo.

Performance art:
2001: - Performance art "hapus semua perbedaan "Opening Solo Exhibition Painting  YULI
             Rih  "mudik ". Benteng Vredeburg.Yogyakarta .
        - Cultural Performance Art Parade "Orde Babi' Alun-alun Magelang, Central Java
           - Performance Art "Reformasi mati ". Bulak sumur UGM
2002 : - Perfomance Art'' pendidikan gratis untuk rakyat " monument - Malioboro,
             Yogyakarta- Performance Art "Remembering the Tragedy Trisakti ". UGM Bulak
              Sumur - Malioboro.Yogyakarta.
2003 : - Performance art "Kill-Kill-Kill" Lilin Theatre Universita Atma Jaya Yogyakarta
            - Stage Theatre Colossal "Adegging Kutho Ngayogyokarto " Anniversary of the city          
              of   Yogyakarta, StadiumMandala Krida , yogyakarta
            - Performance Art "Solidarity for Aceh- Papua / SAP "UGM-Malioboro, Yogyakarta
2005: - Performance Art Jaker / Networking Folk culture "tolak Globalisasi". "Post Office
               Great, Yogyakarta                                                                                                                                                         
2006: - Performance art "Closed PT. Freeport " . Offices ESDM.Jakarta
2011 : - Night of Peace For Maluku, Maluku Peace Love Manise Maluku. Responding to the
                riots embarrassment 11 september 2011, zero kilo meters Malioboro.Yogyakarta
           - Performance Art "Laskar Merdesa. "Opening Solo Exhibition "Silent Conversation".
                Surajiya.Karta Pustaka. Yogyakarta
             - Performance Art "Mangkubumi" Anniversary City Yogyakarta.Pertigaan
                     Lempuyangan  Yogyakarta
              - Carnival Culture "Lampah Suro Ratri Kalya Buana "Studio Guntur Songgo
              Langit.Yogyakarta
2012:  - Performance Art "Baju untuk  Buyung "Opening Solo Exhibition
               Buyung Mentari "Nah." Hall Sriwijaya alternative art space.Yogyakarta
            - Performance Art "Bumiku rusak" Fine art and Exhibition Opening
                Photography "Kleptokrasi alam" / Petro Benny and Fififerlyamala Culture House Tri
                 Tunggal . Yogyakarta.
*  Menulis :
2003: - Art exhibition catalog "hujan- Hujanan "Campus Auditorium
               Atma Jaya Yogyakarta
2005:  -Drawing Exhibition Catalog "poros pembebasan "Rahayu art Spot.Yogyakarta
            Together Revitriyoso Husodo
2006:  - Fine Arts Exhibition  Pekan kebudayaan yogyakarta Gallery ISI( Art Institute of
               Indonesia)   Yogyakarta
2009: - Fine Arts Exhibition Catalog Saliva Pinang Tembi House of Culture
              Yogyakarta With George Junus Aditjondro
2011: - Creating the songs on Album # 3 "anak Indonesia "kepal_ SPI
          - Exhibition catalog Guyup Rukun.Rumah budaya Tembi.Yogyakarta
* juri :
2004 : - Lampion Competition Jury  Nitipuran. Yogyakarta  With Hestu taringpadi
*Workshop Komik :
2003 : - Exhibition of art "hujan - Hujanan "Campus Auditorium  Atmajaya.Yogyakarta By
               Anton Ureg2
*workshops  Lukisan Ludah Pinang
2009             : - Office  Belantara Papua . Papua
2008-2010 : - In some Studio Arts Facilitator Art Dikepulauan Rajaampat Sawinggray,
                         Telma,  Yenbekaki, Papua
2009: - Tembi Cultural House Together Welhemus Kalami.Yogyakarta
2009 : - Page Regent Office West Raja Ampat.Papua
2010 : - "Festival Bahari "Waisai, West Rajaampat.Papua

 

Kerja Kebudayaan :
1996-1998: - One of the founders of the studio Bathok, Prambanan, Yogyakarta
                        - Active in sanggar-studio in Yogyakarta.
1998-2002:  - Salah satu pndiri sanggar seni Edelweis Yogyakarta,
                      - SEKJEND  Komunitas Kesenian Kampung Halaman/K3H, Yogyakarta
2002-2003:  - Co-Founder Sanggar Belajar Bersama / SBB Yogyakarta.
2003-2007 : - Ketua Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat / JAKER Yogyakarta,
                       - Ketua Kelompok Kerja Rupa  / KKR. Yogyakarta.
                      - Aktif di  Teater Lilin Universitas Atma Jaya Yogyakarta
                      - Co-Founder Rahayu Art Spot.Yogyakarta.
2008 - 2012: - Facilitator Cultural Arts and culture Sanggar Koranufyak,
                           Sawinggray, Rajaampat. Papua  With Sculptor Jesaya Mayor (winner of
                            Kalpataru 2010)
                       - Staff  Perkumpulan Belantara Papua West Papua  Facilitator Waifoi Art           
                          Gallery,  Warimak, Arawai Gulf Mayalibit, RajaAmpat. Papua.
                      - Facilitator Teacher Alternative Art Sanggar Bunga Papua Sorong.Papua
                      - A Community of Young Artists . Papua
                      - Head of production house culture Tri Tunggal Yogyakarta
                       - Division of Visual Arts Sanggar coret Yogyakarta
                        - Co-Founder Ombakraya Association. Yogyakarta.

 Penghargaan : -  1992 Karikatur terbaik tingkat SMU Yogyakarta 
                              -  1993 Lukisan terbaik tingkat SMU Yogyakarta
                              -  2012 Komnas HAM Papua